Buih

Detik berlalu lambat
Pada pergelangan tangan seorang pria
Yang tengah duduk di kursi tinggi bar
Kakinya berayun, pikirnya melayang

Gelas-gelas kaca bergelantungan
Denting-dentingnya membawanya pada nostalgia
Ketika kursi tinggi disebelahnya tak kosong
Saat hatinya lebih ringan
Dimana detak-detak
Jam dan jantung
Begitu cepat
Menengarai tawa
Dari mulutnya
Dari matanya
Dari wajahnya

Ia berusaha mengingat
Bahagianya hadir tanpa usaha
Hanya dari percakapan sederhana
Tentang apa yang terjadi dengan hari
Dan suara yang berdenting
Menggaung dalam benak
Dalam otak
Berlari kemana-mana

Kemana ia sekarang?


Buih-buih pecah pada segelas bir
Sejak entah berapa ribu detik berlalu getir.